Bak tabungan cerita. Catatan kecilku menyimpan banyak sekali cerita-cerita, mulai dari suka, duka, maupun suka bercampur duka. Bukan hanya itu, keinginan yang tak tahu apakah akan terwujud atau tidak pun juga dituangkan di catatan kecilku ini. Terkadang juga, angan-angan yang bahkan tak kuingat saat ini, masih awet terpajang di catatan kecilku. Namun, yang paling mendominasi dari sekian banyak hal yang kutoreh di catatan kecilku, ialah cita-citaku.
Cita-cita, memiliki banyak makna bagi setiap orang. Dan semua orang pasti memiliki jalan dan cara mereka sendiri untuk meraih cita-cita mereka. Juga bagiku. Aku memiliki jalan untuk meraih cita-citaku, dan tentunya aku menceritakan bagaimana aku akan meraih cita-citaku itu dalam catatan kecilku, dan akan kuceritakan pada kalian bagaimana aku akan meraih cita-citaku itu.
Aku selalu berangan-angan juga berandai-andai, bagaimanakah cita-citaku di masa depan itu akan memuaskanku saat ini? Apakah cita-citaku ini justru akan membuatku di masa depan merasa terbebani? Yang nyatanya sangat kuimpi-impikan saat ini, ternyata sangat kupandang rendah esok hari. Tentu saja aku berpikir begitu, orang lain juga pasti akan berpikir seperti itu, bukan? Namun, kini telah aku sadari bahwa yang paling penting dari semua hal ini bukanlah bagaimana hasil dari prosesku itu yang akan membentukku esok hari dan membuatku menjadi pribadi yang lebih baik dari diriku saat ini. Dan proses itulah yang harus dilakukan dengan cara yang tepat.
Cita-citaku semenjak aku kecil sampai saat ini selalu saja berubah-ubah. Orang lain pasti juga menngalami hal ini, bukan? Mulai dari dokter, guru, bahkan polisi. Namun, hal ini justru normal. Yang kupikir selalu berubah-ubah itu karena tidak konsisten. Ternyata itudikarenakan aku memiliki perspektif baru bagaimana aku memandang cita-cita itu. Dan hal ini menandakan bahwa aku memiliki perubahan juga bahkan kemajuan bagaimana aku berpikir bahwa sesuatu hal akan selalu memiliki kelebihan dan kekurangan maka dari itu muncullah pandangan baru mengenai hal ini dan pandangan baru inilah yang membuatku berubah pikiran.
Saat ini aku bercita-cita ingin menjadi pembicara publik yang keberadaannya dikenali oleh sekitarnya. Aku berangan-angan aku akan memiliki pekerjaan yang luar biasa, yang orang-orang akan mengenalku karena pekerjaanku yang berbicara di depan orang-orang penting mengenai hal yang tak kalah pentingnya. Aku menjadi pembicara di depan publik mengedukasi orang banyak, juga akan menambah ilmu dan pengalamanku dalam kehidupan.
Tidak hanya ini, aku juga berandai-andai untuk menjadi seorang peneliti yang banyak meneliti tentang banyak hal, terutama dalam hal material. Dalam perspektifku, ini sangat menyenangkan. Aku akan langsung praktik bagaimana penelitian ini akhirnya akan membantu dunia mendapat dan menemukan hal baru yang juga akan membantu berkehidupan orang lain secara berkelanjutan.
Caraku untuk meraih cita-citaku ini, yaitu dengan terus mengejar bagaimana aku menyukai atau keinginanku dalam meneruskan cita-citaku. Aku akan terus mencari bagaimana cita-citaku ini dari sudut pandang orang lain dan sudut pandang diriku, lalu kubandingan bagaimana ini akan mempengaruhiku suatu hari nanti. Tak hanya itu, aku juga akan terus mencari tahu bagaimana cita-citaku ini akan kudapat, dan aku akan terus berusaha mendapatkannya.
Penulis : Binta Mahira Ingglizia