Hari guru merupakan apresiasi yang diberikan kepada guru di Indonesia sebagai wujud perhatian karena telah berjasa dalam mendidik anak-anak. Guru, sosok pahlawan yang tidak hanya mengajarkan ilmu di pendidikan formal, tetapi juga mendidik dan menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun kepribadian.
Tema hari guru tahun ini adalah “Guru Hebat Indonesia Kuat” memiliki tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, bahwa guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid. Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara. Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Mukhlas Abdullah, M.S.I saat memberikan amanat dalam rangka memperingati hari guru di Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum.
Guru hebat adalah guru yang mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, tidak hanya dalam menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga dalam mendengarkan dan memahami kebutuhan serta perasaan siswa. Mereka menciptakan lingkungan kelas yang aman dan inklusif di mana setiap siswa merasa diterima dan didengarkan. Itulah yang selalu diterapkan dan diwujudkan oleh guru-guru di SMA Ali Maksum dalam mendidik anak-anak.
Rangkaian upacara peringatan hari guru SMA Ali Maksum tahun ini dimeriahkan oleh penampilan anak-anak seperti Marching Band, Ansambel musik, Pagar Nusa, LBB, Paduan Suara, dan Pembacaan Puisi. Rangkaian tersebut ditutup dengan pembacaan surat terbuka untuk guru, apresiasi untuk bapak/ibu guru, dan pembagian bunga. Penampilan dan persembahan anak-anak adalah wujud perhatian dan rasa sayang mereka untuk bapak/ibu guru di hari spesial ini. Selain penampilan yang menarik dan menghibur, kutipan surat terbuka untuk guru juga tidak luput dari perhatian. Dalam surat tersebut tersirat ungkapan dari siswa bahwa “Kami tahu menjadi guru tidaklah mudah. Guru mencoba sedemikian rupa untuk senantiasa mencari cara yang menyenangkan saat mengajar agar kami bisa memahami apa yang bapak/ibu sampaikan, namun kami kadang mengabaikannya. Kami akan selalu mengenang momen saat bersama bapak/ibu guru”.Itulah kurang lebih ungkapan yang disampaikan dalam surat terbuka yang disampaikan oleh Fairuz dan Chilfin yang merupakan perwakilan dari siswa kelas XI.
Surat terbuka tersebut menyatakan bahwa anak-anak mengetahui pengorbanan dan perjuangan bapak/ibu guru dalam membimbing mereka. Sikap anak-anak yang kadang mengabaikan hanya karena belum tersadar, tetapi yakinlah mereka senantiasa memperhatikan. Sebagai guru yang memiliki rasa welas asih kepada murid, hendaknya kita senantiasa menjadi teladan yang baik, untuk menggoreskan kenangan indah. Kelak, mereka akan membuka lembar demi lembar kenangan masa sekolah dan menemukan mutiara hikmah di dalamnya. Melalui keteladanan dan sikap welas asih para guru, semoga anak-anak mampu menerima dan meneruskan kebaikan yang sampai pada mereka.
Teruntuk bapak/ibu guru, tetaplah bersabar dan senantiasa semangat untuk terus belajar untuk meningkatkan kapasitas diri. Belajar di sini dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan, workshop, hingga menerapkan hal-hal baru dalam pembelajaran. Hal ini sangatlah perlu dilakukan karena upgrade ilmu-ilmu terkini adalah salah satu upaya untuk mengimbangi zaman dan dapat mudah mengisi gelas-gelas penerus dengan serius.
“Setiap ilmu yang didapatkan harus diamalkan, setiap amal yang kita kerjakan harus didasarkan pada ilmu”. Itulah salah satu pesan KH. Ali Maksum yang sangat bijak dan penuh makna. Dalam konteks guru, hal ini berarti pengetahuan yang sudah kita dapatkan haruslah kita terapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bisa berupa ilmu pengetahuan (kompetensi profesional), ilmu tentang Pendidikan dan pengajaran (kompetensi pedagogik), hingga ketrampilan dalam bersosialisasi dan mengelola emosi (kompetensi sosial). Demikian juga apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan, dan bagaimana kita mengahadapi sesuatu haruslah sesuai dengan ajaran agama dan norma yang telah ditetapkan.
Akhir kata, Selamat Hari Guru Nasional 2024. Mari, teruslah menjadi inspirasi, berbagi ilmu untuk mencerdaskan anak negeri. Dan berikan panduan untuk mencapai harapan. Menjadilah guru hebat untuk Indonesia kuat!
Penulis : Ika Setiowati, M.Pd.,Gr.