Search
Search
Close this search box.

Kabar Duka, Pengasuh Pondok Pesantren Beyt Tahfidz An-Nafisa Pondok Pesantren Krapyak Ibunda Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali Berpulang ke Rahmatullah

Humas – Kabar duka, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Pengasuh Pondok Pesantren Beyt Tahfidh An-Nafisa Ali wafat. Almarhum Almaghfurlaha menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu, 28 Juni 2025 pukul 04.50 WIB bertepatan dengan 2 Muharrom 1447 H di Rumah Sakit Dharmais, Palmerah, Jakarta Barat.

Kabar duka, ucapan belasungkawa serta do’a kepada Almarhumah ramai beredar di grup santri maupun status WA dari kerabat/keluarga, Sabtu (28/6/2025)

“INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN EYANG UTI NYAI DURROH NAFISAH SAMPUN KONDUR ILA RAHMATILLAH BARU SAJA PUKUL 04.50 SEMOGA CHUSNUL KHOTIMAH” Pesan WA dari KH. Nuruddin Amin

KH. Nuruddin Amin merupakan suami dari Nyai Hj. Dr. Hindun Anisah putri semata wayang Almarhumah Ibunda Nyai Hj. Durroh Nafisah, beliau merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara. Putra dari KH. Amin Sholeh dan Bunyai Hj. Aizzah Amin. Selanjutnya Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak juga melayangkan surat resmi terkait berita duka tersebut.

Bunyai Nafis – sapaan Hj. Durroh Nafisah Ali – yang lahir di Bantul, 18 Agustus 1954 merupakan putri keempat dari KH. Ali Maksum dan Bunyai Hj. Hasyimah Munawwir Krapyak. Kakek beliau dari jalur ayah adalah ulama kharismatik KH. Maksum Ahmad dari Lasem dan Maestro Al-Qur’an Nusantara KH. Munawwir, kakek beliau dari jalur Ibu.

Almarhumah yang wafat di usia 71 tahun meninggalkan seorang putri semata wayang, Nyai Hj. Hindun Anisah dan lima orang cucu. Bunyai Nafis sejak masa muda kehidupannya erat sekali dengan pesantren. Pendidikannya bermula di Pondok Pesantren Krapyak, menimba ilmu dari ayahandanya KH. Ali Maksum dan Ibundanya, Bunyai Hj. Hasyimah serta pamannya, KH. Mufid untuk menghafal Al-Qur’an juga belajar kitab kuning. Bunyai Nafis juga menimba ilmu di Pesantren Al-Hidayah, Soditan Lasem, Rembang dan Pesantren Kempek Cirebon, Jawa Barat. Bunyai Nafis merupakan sosok yang ‘Alim, Ahli Qur’an, istiqomah mengajar, kharismatik, cinta keindahan, kebersihan, disiplin, tulus, hobi bersedekah, ramah, serta penuh kasih terhadap siapa saja. Banyak sekali hati yang merasa kehilangan atas kepergian almarhumah. Dunia laksana kehilangan lentera dan tercabutnya ilmu dari bumi, karena mautul ‘alim mautul ‘alam (meninggalnya orang ‘alim, sama dengan matinya alam).

Jenazah almarhumah tiba dari Jakarta petang hari, kemudian disholatkan berkali-kali di Mushola Khodijah, Pondok Pesantren Krapyak, lalu disholati terakhir kali di Masjid Al-Munawwir. Lautan manusia turut menghadiri upacara pemberangkatan jenazah di halaman masjid. Jenazah almarhumah diantarkan ke peristirahatan terkhir di Makam Keluarga, Maqabaroh Dongkelan Ba’da Isya’ dengan dipikul oleh keluarga, para santri, alumni serta masyarakat. Sebagaimana diketahui khalayak umum, bahwasannya di maqbaroh tersebut juga terdapat makam Ayahanda Bunyai Nafis KH. Ali Maksum, Ibunda Bunyai Nafisah, Bunyai Hj. Hasyimah, serta Kakek Bunyai Nafis, Simbah KH. Munawwir.

Terakhir, semoga Almarhumah diampuni kekhilafannya, dan diterima segala amal kebaikan serta perjuangan Almarhumah selama di dunia. Bagi penerus/yang ditinggalkan dapat sabar, tabah serta dapat meneruskan estafet perjuangan Almarhumah terkhusus bidang al-Qur’an. amin