Pekan ini, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Ali Maksum sedang disibukkan dengan rangkaian acara peringatan Haul KH. Ali Maksum yang ke-36. Salah satu acaranya adalah ziarah ke maqbarah Dongkelan, yang merupakan tempat dimakamkannya KH. Ali Maksum, KH. Munawwir, dan keluarganya.
Ziarah ke maqbarah Dongkelan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 07 November 2024 dengan dihadiri oleh segenap keluarga besar Yayasan Pondok Pesantren Ali Maksum. Kegiatan ini diawali dengan santri SMP-SMA Ali Maksum yang melaksanakan apel pagi rutinan di aula SMA Ali Maksum. Selanjutnya, mereka semua berangkat ke maqbarah dengan didampingi oleh OSSIS (Organisasi Siswa Santri Intra Sekolah). Para santri berjalan kaki sejauh 3 km untuk sampai di maqbarah. Sesampainya di tempat tujuan, para santri diarahkan oleh anggota OSSIS untuk menempati tempat yang sudah disediakan.
Semua orang yang hadir dalam kegiatan ini, melantunkan bacaan QS. Yasin dan dilanjutkan dengan membaca tahlil yang dipimpin oleh Bapak Ahmad Sahal. Dilanjutkan dengan membaca salawat yang dipimpin oleh KH. Khoirul Fuad, ketua pengasuh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Ali Maksum. Dalam sesi tersebut, beliau memberi beberapa wejangan untuk para santri dan seluruh peserta yang hadir. Setelah sesi ziarah ini ditutup, para santri diminta untuk kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan.
Di sekolah, para santri SMA kelas 10 dan 11 melanjutkan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Dalam hal ini, mereka diminta untuk membuat suatu produk untuk diperjualkan pada acara puncak haul. Produk yang telah dibuat oleh tiap kelompok akan dipajang di stand yang telah disedakan. Produk yang diproduksi harus sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Tema tersebut adalah ”Kearifan Lokal”.
Para santri mengerahkan kreatifitas yang mereka punya untuk membuat produk yang sekiranya bermanfaat dan layak diperjualbelikan. Produk yang telah selesai bisa dikumpulkan kepada anggota OSSIS yang bertugas untuk dilabeli harga dan ditata. Produk-produk yang sudah jadi antara lain, strap phone, gantungan kunci, sticker, bunga kawat bulu, pin clay, bag charm, gelang, dan lain sebagainya.
Pada siang harinya, ada beberapa santri terpilih yang diberi tugas untuk rewang di dapur. Rewang adalah suatu kegiatan ketika beberapa orang melakukan suatu pekerjaan guna meringankan dan mempercepat selesainya pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang bisa dilakukan adalah membungkus makanan ringan, mengikat bungkusan, menata buah, memotong daging, mengupas bawang, dan kegiatan lain yang bisa dilakukan secara bersama-sama.
Penulis : Nailatul Muna Najihah (XI A-2)